Tuesday, June 25, 2013
5 Negara Yang Meraup Hasil Bumi Indonesia
Do you like this story?
Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah yang seharusnya dapat memakmurkan rakyatnya. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia diantaranya adalah Batubara, Minyak bumi dan Emas yang begitu melimpah di dalam bumi tanah air Indonesia.
Pemerintah sendiri mengaku salah urus dalam mengelola kekayaan alam Indonesia, hal ini seperti yang diutarakan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswo Utomo. Belia mengatakan bahwa kesuksesan ekspor kekayaan alam Indonesia belum menyejahterakan rakyat. Penyebabnya adalah ketidakpaduan dalam diri pemerintah, khususnya pusat dan daerah. Masing-masing mengeluarkan aturan sendiri dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA).
Berikutini daftar 5 negara yang mengeruk kekayaan alam Indonesia :
1. Amerika Serikat
Kita tentu sering mendengar perusahaan asing seperti Freeport, Newmont, Chevron. Mereka adalah beberapa dari perusahaan milik Amerika yang menguasai hasil tambang di Indonesia.
Freeport mengelola tambang emas di Papua yang merupakan tambang emas terbesar di dunia. Produksi tambang itu per hari mencapai 220.000 ton biji mentah emas dan perak. Jumlah yang sangat fantastis, alangkah indahnya jika emas dan perak sebanyak itu dikelola sepenuhnya oleh Indonesia dan digunakan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia umumnya dan masyarakat Papua khususnya
Selain Freeport, masih ada Newmont, perusahaan asal Colorado, Amerika, yang mengelola beberapa tambang emas dan tembaga di kawasan NTT dan NTB. Tahun lalu, setoran perusahaan ke pemerintah mencapai Rp 689 miliar, sudah mencakup semua pajak, dari keuntungan total mereka. Jika dari NTT saja, pada 2012 pendapatan Newmont mencapai USD 4,17 juta.
Belum lagi sederet operator migas yang rata-rata kelas kakap sebagai mitra pemerintah mengelola blok migas. Chevron, memiliki jatah menggarap tiga blok, dan memproduksi 35 persen migas Indonesia.
Disusul ConocoPhilips yang mengelola enam blok migas. Perusahaan yang telah 40 tahun beroperasi di Indonesia ini merupakan produsen migas terbesar ketiga di Tanah Air. Lalu, tentu saja ExxonMobil yang bersama Pertamina menemukan sumber minyak 1,4 miliar barel dan gas 8,14 miliar kaki kubik di Cepu, Jawa Tengah.
2. China
Pemerintah China sangat aktif mencari sumber energi non-migas di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Salah satu investasi besar mereka di
Tanah Air adalah bidang batu bara. Selain itu, SDA seperti nikel dan
bauksit juga diincar perusahaan-perusahaan China.
Perusahaan tambang skala menengah dan besar China bergerak di seluruh wilayah. Mulai dari Pacitan, Jawa Timur, sampai Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara. Salah satu perusahaan besar adalah PT Heng Fung Mining Indonesia yang berinvestasi di bidang nikel, di Halmahera, Maluku, dengan target produksi bisa mencapai 200 juta ton.
3. Inggris
Perusahaan tambang skala menengah dan besar China bergerak di seluruh wilayah. Mulai dari Pacitan, Jawa Timur, sampai Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara. Salah satu perusahaan besar adalah PT Heng Fung Mining Indonesia yang berinvestasi di bidang nikel, di Halmahera, Maluku, dengan target produksi bisa mencapai 200 juta ton.
3. Inggris
British Petroleum (BP) adalah operator lama sektor migas di
Indonesia. Mengelola blok gas Tangguh di Papua, lewat anak perusahaan BP
Berau, investasi terbaru perusahaan asal Inggris itu di blok tersebut
mencapai USD 12,1 miliar.
BP mengelola Blok Tangguh Train III, dengan 60 persen jatah mereka dapat diekspor ke Asia Pasifik, sementara 40 persen disalurkan ke Indonesia.
BP mengelola Blok Tangguh Train III, dengan 60 persen jatah mereka dapat diekspor ke Asia Pasifik, sementara 40 persen disalurkan ke Indonesia.
4. Perancis
Salah satu perusahaan Migas asal Perancis adalah TOTAL. Total E&P Indonesie mengelola blok migas Mahakam, Kalimantan Timur.
Total bekerjasama dengan Inpex Corp dalam mengelola blok Mahakam. Total
mengendalikan 50 persen saham di blok tersebut dan Inpex sisanya.
Selain Total, perusahaan Prancis lain, Eramet, berinvestasi di kawasan
timur Indonesia. Eramet beroperasi di Indonesia melalui kepemilikan
saham pada PT Weda Bay Nickel di bawah konsorsium Strand Mineralindo.
5. Kanada
Canadian International Development Agency (CIDA) mengembangkan 12
proyek di Sulawesi saja, semuanya berhubungan dengan pengelolaan sumber
daya alam.
Sheritt International dan Vale juga membuka tambang di Indonesia. Khusus Vale, investasi di Sulawesi Tengah mencapai USD 2 miliar.
Sheritt International dan Vale juga membuka tambang di Indonesia. Khusus Vale, investasi di Sulawesi Tengah mencapai USD 2 miliar.
Demikianlah 5 negara yang menguasai kekayaan alam Indonesia. Mudah-mudahan pemerintah mempunyai keberanian untuk secepatnya menguasai sepenuhnya pengelolaan kekayaan alam milik kita tersebut untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indoneia.
Ads
Artikel Terkait:
Info