Tuesday, July 9, 2013
Lebih Sehat Kudapan Dingin Atau Panas
Do you like this story?
Sesaat lagi umat muslim di Indonesia akan segera menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Biasanya berbagai macam hidangan akan sudah tersaji di meja makan ketika menjelang adzan Maghrib. Namun kita harus memperhatikan jenis makanan yang kita asup setelah seharian berpuasa, dan jenis makanan dingin atau panaskah yang baik kita konsumsi untuk membatalkan puasa?.
Kudapan dingin seperti es blewah atau es campur memang sangat menggoda untuk meredam haus. Rasa manis dan segar di tenggorolan rupanya merupakan efek sementara. Karena efek buruknya bertahan cukup lama dan berpengaruh besar terhadap tubuh.
“Makanan dingin lebih lambat dicerna untuk tubuh, padahal untuk berbuka puasa kita memerlukan makanan yang cepat dicerna,” tutur Prof. Ir. Hardinsyah, MS. PhD, selaku Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor sekaligus ketua umum PERGIZI PANGAN Indonesia kepada DetikFood (09/07/2013).
Mengonsumsi kudapan dingin dalam jumlah banyak saat buka puasa bisa memicu masalah pencernaan. Lebih jauh bisa berpengaruh pada sistem imunitas tubuh dan keseluruhan fungsi tubuh. Karena sistem pencernaan yang lemah menyebabkan nutrisi tidak bisa terserap dengan baik oleh tubuh.
Karenanya saat berbuka puasa biasakan terlebih dahulu mengonsumsi makanan dengan suhu hangat untuk menenangkan lambung yang sudah lama kosong. “Sebaiknya sesuaikan dengan suhu tubuh, tidak dingin dan panas. Tapi, sedikit hangat,” tutur Prof. Ir. Hardinsyah.
Saat mulai mengonsumsi makanan pun, perlu disiasati waktu yang tepat meneguk minuman. Dilansir dalam Raw Food Explained (09/07/2013) terlepas dari apakah minuman tersebut dingin atau hangat, lebih baik minum saat makan sudah selesai. Karena saat minum enzim pencernaan bisa ikut terbuang dan makanan pun tidak terurai dengan baik.
Ads
Artikel Terkait:
Kuliner