Sunday, July 7, 2013

Hubungan Minimnya Bakteri Usus dengan Autisme Pada Anak

Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa kasus autisme sangat berhubungan dengan jumlah bakteri di saluran pencernaan. Para ahli menganalisa bakteri usus dalam sampel feses yang diambil dari 40 anak. Setengah dari jumlah peserta penelitian ini merupakan anak penyandang autisme, dan setengah lainnya non-autisme.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel yang diambil dari anak penyandang autisme memiliki tipe/jenis bakteri usus yang lebih sedikit. Kondisi ini membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap ancaman bakteri berbahaya.


Studi yang dipublikasikan oleh PLos One itu juga menemukan, anak penyandang autisme memiliki tiga tipe bakteri usus penting (bakteri baik) dengan jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding anak non autisme.

Rosa Krajmalnik-Brown, pimpinan riset dari Biodesign Institute Arizona State University AS mengatakan, studi ini dilatarbelakangi permasalahan pencernaan yang kerap dialami  anak autistik. Bahkan, permasalahan pencernaan ini tetap muncul hingga mereka dewasa.

Autisme merupakan gangguan perkembangan saraf yang memiliki skala ringan hingga parah. Autisme dapat mempengaruhi kemampuan sosial dan komunikasi pengidapnya.

Para peneliti mengatakan, hasil studi ini dapat merujuk pada cara baru untuk mengatasi gangguan pencernaan yang berhubungan dengan autisme, memperbaiki diagnosa, mencegah, dan mengatasi autisme itu sendiri.

Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bakteri usus memiliki peran yang besar dalam fungsi-fungsi vital dalam tubuh, termasuk pencernaan, mengontrol berat badan, regulasi sistem imun dan produksi sel saraf yang berdampak pada otak dan perilaku.

Meskipun studi ini menunjukkan adanya kemungkinan hubuungan  antara jumlah bakteri usus dan autisme, tetapi belum membuktikan adanya hubungan sebab-akibat.

Ads

All Rights Reserved Dianacakes | Blogger Template by Bloggermint